Statistika Matematika: Aplikasi dalam Kehidupan

Awas, Jangan tertipu dengan statistik !

Salah satu tujuan khusus belajar memahami statistika matematika adalah agar nantinya kita tidak mudah tertipu oleh statistik. Para pemasang iklan di TV, radio, dan majalah paling sering menggunakan data statistik untuk mengunggulkan produknya. Jika kita tidak hati-hati maka dengan mudah pikiran kita akan terpengaruh iklan yang mereka propagandakan. Ujung-ujungnya kita akan membeli produk yang mereka tawarkan, meski pada awalnya barang itu bukan merupakan barang kebutuhan.

Aplikasi Statistika Matematika

Penerapan Statistika Matematika dalam Kehidupan

Pernahkah Anda melihat atau mendengar iklan seperti ini:
8 dari 10 wanita lebih memilih shampo x daripada shampo yang biasa mereka gunakan

Terdengar mantap dan meyakinkan ya.. Tetapi sebelum anda memutuskan untuk memborong 10 botol dan mendapatkan gratis 1 botol, marilah berpikir sejenak. Kita tanyakan pada diri kita sendiri apa yang pengiklan tidak katakan pada iklannya.

Berapa banyak wanita yang ditanya dan darimana sajakah mereka? Bisa jadi yang ditanya hanya 10 orang saja dan kesemuanya adalah karyawan di perusahaan shampo tersebut. Kalau itu yang terjadi maka anda harus sangsi dengan iklan tersebut.

Kemudian pertanyaan berikutnya, 8 dari 10 wanita yang memilih sampo x, apakah mereka memilih karena efek sampo yang membuat rambut mereka menjadi lebih indah, atau cuma karena bentuk kemasannya yang lucu, atau harganya yang lebih murah, atau baunya yang lebih enak?
Dan 2 dari 10 wanita yang tidak memilih sampo x; apakah yang terjadi pada mereka? Jangan-jangan rambut mereka menjadi rontok semua, atau berubah warna menjadi kehijau-hijauan?

Iklan di koran, di majalah, radio, dan televisi penuh dengan jargon-jargon yang mengandalkan statistik. Akan tetapi jika anda sudah paham tentang statistik, tak perlu lagi 'menganggap serius' apa yang mereka propagandakan. Sebaliknya anda bisa membuat penilaian menurut perkiraan dan logika sendiri.

Saya berikan contoh iklan yang lain:
9 dari 10 orang dengan jantung yang sehat mengkonsumsi sereal x untuk sarapan setiap hari

Nah, saya akan beli 1 box!
Tapi tunggu sebentar. Hanya karena 9 dari 10 orang dengan jantung sehat mengkonsumsi sereal x bukan berarti bahwa sereal x yang menyebabkan jantung mereka sehat. Bisa jadi itu karena mereka rutin olahraga 2 jam sehari, tidak pernah makan coklat dan ngopi, tidak merokok, dan hidup di pinggir kota yang jauh dari polusi.

Kalau berat badan anda di atas 80 kg, senang makan-makanan instan dan sering mengemil jajanan atau coklat-coklatan, kemudian olahraga anda hanya pada saat mengganti channel tv dan mengambil cemilan di kulkas, maka sereal x tersebut mungkin tidak akan dapat meningkatkan kesehatan jantung anda.

Contoh di atas adalah sebuah korelasi, dimana para pengiklan berusaha meyakinkan kita melalui statistik. Korelasi yang disebutkan pengiklan adalah antara 2 hal yang sebenarnya tidak mempunyai hubungan sebab akibat. Padahal fakta sesungguhnya adalah ada faktor lain yang lebih berpengaruh tetapi tidak disinggung.

Penggunaan Statistika dalam Kehidupan Sehari-hari


Orang yang mempunyai ukuran kaki besar mempunyai kemampuan membaca lebih baik
Bagaimana dengan pernyataan di atas? Tak ada yang aneh. Juga tak ada sesuatu yang istimewa dalam kaki yang menentukan kemampuan membaca. Pernyataan di atas kalau diterjemahkan dengan kalimat yang agak panjang adalah orang yang mempunyai kaki lebih besar umumnya berumur lebih tua, dan orang yang lebih tua cenderung mempunyai pengalaman dan praktek membaca lebih banyak ketimbang orang yang lebih muda (dan mempunyai kaki lebih kecil).

Seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna smartphone di tahun 2000an, semakin meningkat pula jumlah kecelakaan di jalan raya

Oke, kalau yang ini saya yakin pembaca sudah bisa menyimpulkan sendiri. Ya benar.. tidak berarti bahwa smartphone lah yang menjadi biang keladi meningkatnya kecelakaan di jalan raya. Yang mungkin mendekati benar adalah bahwa meningkatnya jumlah pengguna smartphone bisa menjadi indikasi keadaan ekonomi masyarakat yang semakin baik (kaya), dan ini akan mendorong daya beli terhadap mobil dan kendaraan bermotor lainnya. Tentu saja efek berikutnya adalah semakin padatnya jalan raya yang pada akhirnya akan meningkatkan jumlah angka kecelakaan. 

Itulah beberapa contoh penggunaan statistika matematika di dalam dunia periklanan dan kehidupan sehari-hari. Semoga kita bisa lebih bijak dalam menyikapi segala hal yang ditawarkan oleh para pengiklan, baik itu di media cetak, TV, radio ataupun di internet.

Dapatkan artikel terbaru:

0 Response to "Statistika Matematika: Aplikasi dalam Kehidupan"

Post a Comment

Manfaatkan kotak komentar di bawah ini untuk feed back dan sumbang saran. Terima kasih sudah ikut berkontribusi di blog Matematrick.